Simpan file besar di Box!


Sebagai pekerja akademik, kadang kita juga harus mengumpulkan data digital dalam jumlah yang banyak dan sering kita butuhkan sewaktu-waktu. Misalnya, saya memiliki koleksi ribuan judul eBook (total 40 GB) dan dari ribuan judul itu sekian persen di antaranya adalah buku-buku favorit yang saya perlukan sewaktu-waktu. Baik untuk sekedar dibaca maupun untuk dijadikan referensi dalam penelitian. Khusus untuk disertasi, misalnya, saya memiliki koleksi sekitar 6 GB jurnal, buku, dan kitab dalam bentuk pdf.

Dropbox jelas tidak cukup. Sewaktu-waktu saya ingat bahwa saya ini mahasiswa S3 yang sudah sehrusnya lulus dan menyelsaikan disertasi, saya butuh data-data itu secepatnya, kapan saja, dan dimana saja. Termasuk lewat HP saya bila perlu :)

Nah, layanan cloud kedua yang ingin saya ceritakan hari ini adalah Box. Saya mengenalnya karena fasilitas ini terinstall sebagai bawaan Xperia, numpang iklan begitu kayaknya.

Kalau Dropbox memberi kita gratis quota 2 GB (dan bisa tambah kalau kita merekomendasikan orang lain), Box langsung memberi kita gratis 10 GB. Bahkan, bila Anda adalah pengguna Sony Xperia seperti saya, Anda malah mendapatkan gratis 50 GB! Tidak ada satu layanan pun yang bisa mengalahkan jumlah ini secara gratis.

Selain faktor ekstra space dibandingkan Dropbox, sebenarnya tidak ada kelebihan lain dari layanan Box. Fiturnya terbatas: simpan file, sync dengan semua komputer dan gadget, sudah.

Saya belum ceritakan di tulisan tentang Dropbox, bahwa dalam banyak hal Dropbox lebih baik daripada Box. Satu-satunya kemenangan Box, ya hanya free space itu. Dropbox memiliki sejumlah fitur menarik, misalnya:
  1. Terintegrasi dengan browser agar kita bisa menyimpan langsung apa yang kita unduh disimpan dalam folder dropbox.
  2. Terintegrasi dengan smartphone untuk menyimpan foto-foto yang ada di HP langsung ke Folder yang kita pilih (fitur yang tak pernah saya gunakan, sebenarnya ...)
  3. Terintegrasi dengan Windows untuk langsung menaruh gambar yang ada di media simpan (flash disk, external drive, HP) ke dalam penyimpanan Dropbox.
  4. Bisa memilih dimana kita menaruh folder Dropbox (tidak harus di drive C yang rentan ganggguan). Dulu, Box juga bisa begini, tetapi software terbaru mereka tidak memberikan pilihan bagi pengguna untuk memilih letak folder. 
  5. Dan yang terpenting, tersedia software portable yang memungkinkan kita untuk menaruh dan mensinkronisasikan folder dropbox di dalam flash disk. (Unduh aplikasinya di sini)
Bagi penggemar layanan gratis, memakai dua-duanya juga tidak masalah. Tinggal kita pisahkan saja, data penting dan kecil di Dropbox, data besar di Box. Iya kan?


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama